PRAKATA

- HIDUP adalah sebuah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekwensi-nya. Silahkan saja membenarkan diri terhadap apa yang telah dilakukan, tapi hati tidak pernah bohong dan parameter hukum/norma yang paling sempurna hanyalah ketentuan Allah SWT, jadi segeralah menuju pintu taubat, selama nafas masih ditenggorokan serta pintu taubat masih terbuka, sebelum segalanya jadi terlambat & penyesalan yang tiada guna lagi (Jkt, Juni 2012 rev.@jogja 8 Mei 2018) -

Selasa, 29 November 2022

(#1 Seri Sholat) Hubungan Rasa Syukur dengan Sholat, Seperti Apa?

Syukur merupakan sesuatu yang tidak ada batasnya. Rasa syukur tidak memiliki batasan maksimal maupun minimal dalam sepanjang hidup manusia. Mengapa rasa syukur memiliki hubungan dengan ibadah?

Disebutkan oleh Gancar C. Premananto dalam Sholat Jama'aah Based Management, sholat adalah bentuk rasa syukur seperti yang dijelaskan dalam surat Al Kautsar ayat 1-2 berikut ini:

إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak”.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”.

Isi surat tersebut menjelaskan bagaimana kita mensyukuri nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Allah menyatakan bahwa nikmat yang telah diberikan itu tidak terhingga. Nikmat yang tidak terhingga harus disyukuri dan bentuk syukurnya adalah dengan melaksanakan sholat.

Mengutip pada buku Uddatush Shabirin oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Allah SWT telah menjanjikan penambahan nikmat yang disebabkan oleh syukur dari seorang hamba-Nya melalui firman-Nya dalam surah Ibrahim ayat 7,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَاابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Refleksi Manifestasi Ibadah Shalat dengan Syukur

Melansir pada buku Nikmatnya Ibadah oleh H. Ahmad Zacky El-Syafa, setiap sholat lima waktu yang dikerjakan memiliki manifestasi atas perintah untuk memiliki rasa syukur.

1. Sholat Shubuh

Shalat shubuh memiliki dua rakaat yang setiap rakaatnya dinisbatkan kepada manifestasi rasa syukur Adam atas dua hal, yaitu syukur karena terbebas dari kegelapan dan syukur atas nikmat cahaya siang hari.

2. Sholat Dzuhur

Shalat dzuhur terdiri atas empat rakaat dan masing-masingnya memiliki keterkaitan dengan manifestasi rasa syukur Ibrahim. Empat rakaat itu terdiri dari karunia Allah SWT yang telah memberikan tebusan Ismail, hilangnya dukacita Ismail, munculnya domba tebusan, serta diterimanya kurban yang dipersembahkan.

3. Sholat Ashar

Shalat ashar terdiri atas empat rakaat yang masing-masingnya memiliki keterkaitan dengan manifestasi rasa syukur Nabi Yunus yaitu, kebebasan dari gelap kesalahan yang diperbuatnya, kebebasannya dari kegelapan samudera, kebebasannya dari kegelapan malam, dan kebebasannya dari kegelapan perut ikan.

4. Sholat Maghrib

Shalat magrib terdiri dari tiga rakaat yang masing-masing rakaatnya memiliki manifestasi rasa syukur Nabi Isa atas tiga hal, yakni kesuksesannya menegaskan ketuhanan dirinya, kesuksesannya menyangkal tuduhan bahwa ibunya melakukan zina, kesuksesannya menyerukan bahwa Allah Tuhan yang sebenarnya dan Maha Esa.

5. Sholat Isya

Sholat Isya terdiri atas empat rakaat, masing-masing rakaat dikaitkan dengan manifestasi rasa syukur Nabi Musa atas empat hal, yakni hilangnya kegelisahan istrinya, hilangnya kegelisahan Harun sebagai saudaranya ketika kembali dengannya, hilangnya keraguan Fir'aun atas kemunculan Nabi Musa, dan hilangnya keraguan anak turun Fir'aun bahwa Nabi Musa masih hidup dan berdakwah di jalan Allah SWT.

________________________________

Sumber :  https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6433928/hubungan-rasa-syukur-dengan-sholat-seperti-apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar