PRAKATA

- HIDUP adalah sebuah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekwensi-nya. Silahkan saja membenarkan diri terhadap apa yang telah dilakukan, tapi hati tidak pernah bohong dan parameter hukum/norma yang paling sempurna hanyalah ketentuan Allah SWT, jadi segeralah menuju pintu taubat, selama nafas masih ditenggorokan serta pintu taubat masih terbuka, sebelum segalanya jadi terlambat & penyesalan yang tiada guna lagi (Jkt, Juni 2012 rev.@jogja 8 Mei 2018) -

Kamis, 29 September 2022

Inilah Sebab Kita Disuruh Ruku’ dan Sujud Yang Lama, Manfaatnya Luar Biasa.

Shalat lima waktu merupakan perintah yang wajib dijalankan oleh Umat Islam. Kekhusukkan dalam menjalankan shalat sangat penting untuk mendapatkan manfaat baik secara agama maupun medis. Ada orang yang dalam shalatnya begitu khusuk dan menikmati setiap gerakan-gerakannya.

Namun ada pula yang cepat-cepat agar shalat segera selesai. Dua gerakan yang biasanya dilakukan secara kilat ada saat ruku dan sujud. Karena urusan dunia biasanya manusia mempercepat dua gerakan ini agar shalat cepat selesai.

Padahal dua gerakan ini memiliki manfaat besar dari segi medis. Jika dilakukan secara cepat, maka manfaat medis dari gerakan ruku dan sujud ini tidak didapatkan secara maksimal. Manfaat medis apa yang dimaksud?  Berikut ini ulasannya.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk memperlama gerakan ruku dan sujud. Menurut Rasulullah SAW lamanya dua gerakan tersebut dapat menggugurkan dosa.

Suatu hari Abdullah bin Umar -rodhiallohu anhuma-melihat seorang pemuda sedang shalat, dia memanjangkan shalatnya dan melamakannya, maka beliau bertanya:

“Siapa yang tahu orang itu?” Maka ada yang menjawab: “Saya.”

Beliaupun mengatakan: “Seandainya aku mengenalnya, tentu aku akan menyuruhnya untuk MEMANJANGKAN ruku’ dan sujudnya, karena aku pernah mendengar Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda:

“Sungguh, jika seorang hamba berdiri untuk shalat; semua dosanya didatangkan, dan diletakkan di atas pundaknya. Maka setiap kali dia ruku’ dan sujud, dosa-dosa tersebut menjadi berjatuhan”. [Lihat Silsilah shahihah: 1398, sanadnya shahih].

Dari hadist di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa semakin lama ruku dan sujud, maka akan semakin banyak dosa yang akan dilepaskan dari diri manusia. Ternyata tidak hanya dari segi agama saja gerakan yang lama dan khusuk ini memberikan manfaat. Dari segi kesehatan pun, memperlama ternyata gerakan ruku dan sujud juga memiliki manfaat besar.

Ruku menjadi salah satu gerakan yang ternyata miliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Ruku yang sempurna bisa ditandai apabila kita meletakan gelas di punggung maka tidak akan tumpah sebab antara kepala dan tulang belakang atau punggung sejajar.

Selain itu, posisi ruku yang sempurna ini juga bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi punggung sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf dan posisi jantung sejajar dengan otak sehingga bagian tengah badan kita bisa teraliri darah dengan sempurna.

Posisi tangan tertumpu pada lutut ini sangat bermanfaat untuk merelaksasikan pada otot-otot bahu sampai ke bawah. Menerut penelitian posisi ruku ini juga sangat bermanfaat untuk melatih kemih sehingga terhindar dari penyakit prostat.

Sementara itu, sujud juga menjadi gerakan dalam shalat yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki dan dahi pada lantai. Posisi sujud ini berguna juga untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan daerah ini kaya akan kandungan oksigen yang bisa mengalir secara maksimal ke otak.

Aliran tersebut sangat berpengaruh terhadap daya pikir seseorang. Oleh seban itu, ada baiknya melakukan sujud dengan tuma’ninah, yakni tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi yang demikian ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir.

Khusus bagi wanita baik ruku maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Demikianlah ulasan mengenai faedah di balik lamanya ruku dan sujud dalam shalat.

*)) Sungguh Islam agama yang SEMPURNA.

_________________________________

Referensi: https://www.parhlo.com/x-reasons-that-prove-praying-5-times-a-day/

Publish ulang : https://www.eramuslim.com/tahukah-anda

Rabu, 28 September 2022

Mari Tingkatkan Kualitas Shalat Kita

Mengawali khutbahnya, setelah mengucapkan syukur dan sholawat nabi. Pak Waka (panggilan akrab Sukahata Wakano) menyampaikan materi khutbah tentang Sholat. "Kita mengenal rukun Islam yaitu Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Rukun Islam semuanya wajib kita kerjakan" ucap Pak Waka.

"Haji wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang mampu, Zakat wajib ditunaikan bagi muslim yang mampu, Puasa wajib dikerjakan bagi yang mampu, tetapi untuk syahadat dan shalat...tidak bisa tawar menawar, tidak ada pilihan lain, apapun dan bagaimanapun keadaaan muslim tersebut, apabila telah memenuhi syarat, maka wajib baginya untuk mengerjakan shalat. Tidak mampu berdiri, shalat bisa dilakukan dengan duduk. Tidak mampu duduk, shalat bisa dilakukan dengan berbaring. Tidak mampu berbaring, shalatlah dengan isyarat. Tidak mampu berisyarat, maka sudah saatnya anda di sholatkan" jelas Pak Waka, Hakim yang menjabat di PA Soreang sejak 14 Agustus 2020 ini.   

Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang paling utama setelah syahadat. Di dalam Shalat berbagai macam ibadah terkumpul seperti, dzikrullah, bacaan al qur’an, berdiri, rukuk, sujud di hadapan Allah, berdo’a padaNya, tasbih, takbir dan lainnya. Shalat merupakan induk ibadah badaniyah. Berbeda dengan syariat-syariat yang lain.

Pak Waka menambahkan "Mari kita tingkatkan kulaitas shalat kita. Shalat merupakan tiang agama. semakin baik shalatnya, semakin baik pula amal ibadahnya. semakin tidak berkualitas shalatnya, semakin tidak baik pula amal nya" imbuh Hakim yang lahir di Seram Bagian Timur (Ambon), pada  Agustus 1981.

Diantara keutamaan sholat dalam islam, yang pertama, bahwa sholat adalah rukun islam yang paling utama setelah syahadat. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

بـني الإسـلام على خـمـس : شـهـادة أن لا إلـه إلا الله وأن محمد رسول الله ، وإقامة الصلاة ، وإيـتـاء الـزكـاة ، وحـج البيت ، وصـوم رمضان

“Islam itu didirikan atas lima pondasi, bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah Shubhanahu wa ta’alla dan bersaksi bahwa Muhammad Shalallhu’alaihi wa sallam adalah utusan Allah Shubhanahu wata’alla, mendirikan shalat, menunaikan zakat , berhaji dan melaksnakan puasa ramadhan” [HR Bukhari dan Muslim].

Keutamaan yang kedua, sholat adalah amalan yang pertama kali dihisab di akhirat dan menjadi ukuran kebaikan amalan yang lain. Dari Abdullah bin Qarth radhiallahu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

أول ما يحاسب عليه العبد يوم القيامة الصلاة، فإن صلحت صلح سائر عمله وإن فسدت فسد سائر عمله

“Amal ibadah yang pertama yang akan dihisab oleh Allah pada hari kiamat adalah shalatnya, jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya yang lain dan jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalannya yang lain [HR Thabrani, dishahihkan oleh syaikh Albani].

Ketiga, sholat adalah pembeda antara seorang muslim dan kafir. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

بين الرجل وبين الكفر والشرك ترك الصلاة

“Di antara seseorang dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat” [HR Muslim].

Keempat, sholat adalah mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Allah berfirman,

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ

Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. (QS Al-Ankabut: 45)

Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,

Selanjutnya, diantara keutamaan sholat, yang kelima, sholat adalah penghapus dosa. Dari Abi Hurairah radhiallahu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Bagaimanakah pendapat kalian jika ada sebuah sungai di hadapan pintu salah seorang diantara kalian dan dia mandi padanya lima kali sehari, maka apakah akan ada daki yang tertinggal pada badannya?.Para shahabat berkata: Tidak ada daki yang tertinggal pada jasadnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Itulah perumpamaan shalat lima waktu di mana Allah Ta’ala menghapuskan kesalahan dengannya” [HR Bukhari dan Muslim].

Keenam, sholat adalah cahaya, sebagaiamana sabda Rasulullah,

الطهور شطر الإيمان والحمد لله تملأ الميزان وسبحان الله والحمد لله تملأ ما بين السماء والأرض والصلاة نور

“Kebersihan itu adalah sebagian dari iman, al-hamdulillah memenuhi mizan, ucapan subhanallah dan alhamdulillah memenuhi jarak yang ada di antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya…” [HR Muslim].

Ketujuh, sholat pada waktunya adalah amalan yang paling dicintai oleh Allah. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam: Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla? Beliau menjawab, Shalat pada waktunya” [HR Bukhari dan Muslim]. Untuk itu hendaknya kita semua mengerjakan sholat di awal waktu yang telah ditentukan, jangan sampai menunda-nunda atau bahkan mengerjakannya diluar waktu yang telah ditetapkan. Allah berfirman,

إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (An Nisa’: 103)

Demikianlah sebagian keutamaan sholat dan masih banyak keutamaan yang lainnya. Semoga Allah menjadikan kita dan keluarga kita sebagai orang-orang yang mendirikan sholat.

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. (QS Ibrahim: 40)

Mengakhiri khutbahnya, Khotib lagi-lagi berpesan tentang pentingnya sholat. Mari, sekuat tenaga...kita tingkatkan keimanan kita, kita tingkatnya keislaman kita dan kita tingkatan kualitas shalat kita. Supaya kita menjadi seorang muslim yang sempurna, dan biidznillah...kita masuk di surganya Allah Swt. Pungkas Sukahata Wakano.

_______________________

*) Khutbah Jumat oleh Sukahata Wakano

Sumber : https://pa-soreang.go.id/

Kamis, 22 September 2022

Pengertian Syirik dan Macam-Macamnya

Syirik adalah dosa besar yang tidak dapat diampuni. Kegiatan syirik juga sangat dekat dengan kehidupan manusia karena letaknya di dalam hati yang mana setiap manusia berpotensi untuk melakukanya. Belum lagi syirik yang berbalut dengan kebudayaan seperti jimat, upacara pemanggilan jin, ramalan, dll. Lalu apakah sebenarnya syirik itu?

Kata ‘syirik’ (شِرْكٌ) berasal dari kata ‘syarika’ (شَرِكَ) yang berarti: berserikat, bersekutu, bersama atau berkongsi. Arti lughawi (bahasa) ini mengandung makna bersama-sama antara dua orang atau lebih dalam satu urusan atau keadaan.

Dalam al-Quran, kata syirik dengan berbagai bentuknya disebutkan 227 kali dengan makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya, antara lain:

1.     Persekutuan dalam pemilikan harta, seperti disebutkan dalam surat an-Nisa’: 12,

فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ …)

Artinya: “Jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, …” (QS. an-Nisa’: 12)

2.  Persekutuan dalam merasakan adzab di akhirat, seperti disebutkan dalam surat az-Zukhruf: 39.

وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ.

Artinya: “(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.” (QS. az-Zukhruf: 39)

3.  Persekutuan dalam kekuasaan atau penciptaan antara Allah dengan berhala-berhala atau makhluk lain ciptaan Allah, seperti disebutkan dalam surat Yusuf: 106 dan Ali ‘Imran: 36.

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللهِ إِلاَّ وَهُمْ مُشْرِكُونَ)

Artinya: “Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).” (QS. Yusuf: 106)

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا …

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun …” (QS. an-Nisa: 36)

Pengertian ketiga inilah yang dimaksudkan dengan ‘syirik’, yaitu menyekutukan Allah dengan selain-Nya yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Menurut ar-Raghib al-Asfahaniy, syirik terbagi menjadi dua:

1.    Asy-Syirk al-Akbar (  الشِّرْكُ اْلأَكْبَرُ), syirik besar, yaitu syirik dalam bidang keyakinan, yaitu meyakini adanya Tuhan selain Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaannya dalam hal ketuhanan.

2.    Asy-Syirk al-Ashgar (  الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ), syirik kecil, yaitu menyekutukan Allah dalam tujuan beribadah atau beramal kebaikan yang tujuannya untuk memperoleh pujian dari orang lain, padahal tujuan beribadah dan beramal kebaikan itu seharusnya hanya untuk mencari keridlaan Allah subhanahu wa ta’ala. (al-Mausu’ah al-Qur’aniyah: 369)

Kedua macam syirik tersebut hukumnya haram, dan Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan mengampuninya kecuali dengan bertaubat sebelum meninggal, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala:

إِنَّ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا. (النسآء، 4: 48)

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’: 48)

Adapun bentuk syirik, tidak terhitung banyaknya. Misalnya meyakini kekuasaan atau kekuatan ilahiyah (ketuhanan) pada benda-benda yang dianggap keramat seperti pohon beringin, keris, akik, akar bahar, binatang, kuburan, batu, patung dan sebagainya.

Wallahu A’lam Bishowwab

_________________________________________

Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 10, 2008

Rabu, 21 September 2022

Hakikat Dinul Islam Sebagai Rahmatan lil ‘alamin

Din-al Islam atau Dinul Islam merupakan istilah dalam Bahasa Arab yang artinya agama Islam. Memahami Islam secara sederhana dapat dilakukan dengan mengetahui maksud dari namanya. Dinul Islam tersusun dari dua kata yakni Din dan Islam yang berakar dari kata salima.

Istilah din secara umum diartikan sebagai agama. Namun Syed Muhammad Naquib Al-Attas (1993) dalam Islam and Secularism memperluas makna tersebut. Menurutnya, din merupakan asas bagi suatu kehidupan yang tertib dan teratur.

Sementara itu, melansir materi Konsep Agama Islam tulisan Dr Marzuki M.Ag, kata salima artinya selamat, damai, dan sejahtera. Kemudian muncul kata turunan istislam yang bermakna ketundukan atau penyerahan diri.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 56:

 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

Artinya “Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia terkecuali untuk mengabdi kepadaKu."

Dengan demikian, Islam dapat dipahami sebagai serangkaian peraturan yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi/rasul untuk ditaati. Tujuannya demi memelihara keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi umat manusia.

Hakikat Dinul Islam

Dari penjelasan sebelumnya dapat diketahui bahwa ajaran Islam pada hakikatnya bersifat universal karena memerhatikan kemaslahatan umat. Misinya tidak lain adalah sebagai rahamatan lil ‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam.

Allah berfirman dalam surat Al Anbiya ayat 107 yang berbunyi:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīn

Artinya: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

Melansir walisongo.ac.id, Islam sangat menekankan kebaikan dan kebajikan sesama umat manusia. Ini didasari oleh firman Allah dalam Surat Al-Qashash ayat 77 yang artinya:

“Carilah dari yang diberikan Allah kepadamu pahala akhirat, dan jangan lupa bagianmu dari kehidupan dunia, berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah menimbulkan kerusakan di bumi. Allah sungguh tidak senang kepada orang yang menimbulkan kerusakan.”

Inti ajaran yang dibawa oleh para nabi sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW ini adalah tauhid atau mengesakan Allah. Hakikat Islam tergambar jelas dari penjelasan Rasulullah mengenai rukun Islam.

"Hadits dari Abdulrahman bin Abdilah Umar bin Khatab berkata: Islam dibangun atas lima (hal): bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul-Nya, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Di dalamnya termasuk pula iman. Mengutip Keterkaitan Nilai Iman, Islam, dan Ihsan Dalam Kurikulum 2013 tulisan Anis Ilmiyah (2014) dikisahkan ketika para sahabat sedang berada di samping Rasulullah, tiba-tiba datanglah seseorang yang pakaiannya sangat putih dengan rambut hitam.

Tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorangpun sahabat yang mengenalnya. Orang tersebut duduk di dekat Rasulullah SAW dan berkata “Terangkan iman kepadaku”.

Rasulullah bersabda: “Hendaknya engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, hari kiamat dan beriman kepada takdir; baik buruknya”.

Istilah Dinul Islam dalam Alquran

Mengutip jurnal Islam dan Humanisme karya Muhammadin (2017), dalam Alquran sebutan bagi al-Islam ada beberapa macam, di antaranya yaitu:

  • Dinullah: agama Allah, artinya agama milik Allah (QS.3:83)
  • Dinul-haq: agama haq, yaitu kebenarannya nyata dalam kehadirannya dan adanya (QS. 61:9)
  • Dinul-khalis: agama yang bersih dan murni dari kemusyrikan dan khurafat, sehingga kebersihan dan kemurnian ajarannya terpelihara selama-lamanya.
  • Ad-dinul Qayyim: agama yang tepat dan tetap tegak. Ajaran dan syariatnya selalu relevan untuk tercapainya derajat umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah (QS. 9:36, 30:30).

________________________________

Sumber : https://kumparan.com/berita-hari-ini/hakikat-dinul-islam-sebagai-rahmatan-lil-alamin