Adalah sebuah peribahasa jawa yang sangat dalam artinya. Jika diambil
dari kata - katanya, mikul artinya memikul, yakni membawa diatas bahu.
Duwur artinya tinggi, Mendem artinya menanam. jero artinya dalam.
Dengan demikian "mikul duwur mendem jero" arti mudahnya adalah ada
sesuatu yang harus dijunjung tinggi dan ada yang harus ditanam
dalam-dalam.
Masalahnya apa yang harus dijunjung tinggi dan apa yanng harus ditanam
dalam-dalam dan dalam keadaan bagaimana hal itu dilakukan?
Mikul dhuwur mendhem jero diartikan meninggikan atau menonjolkan
kelebihan serta kebaikan orang tua dan menutupi kekurangan atau
keburukan orang tua. Namun peribahasa tersebut sebenarnya memiliki makna
sangat dalam, yakni njunjung drajade wong tuwa (menjunjung tinggi
derajat dan harkat martabat orang tua). Peribahasa tersebut mengajarkan
kita agar mampu menjunjung tinggi derajat dan harkat martabat orang tua,
tidak membuat aib dan cela untuk kedua orang tua . Selain itu kita
harus bisa menghargai serta menghormati orang tua. Tidak hanya orang tua
dalam arti sempit namun juga dalam arti yang lebih luas, yakni orang
yang lebih tua, pemimpin, tokoh masyarakat dan sebagainya.
Sebagai contohnya kita sebagai anak tentu mengetahui apa yang menjadi
kekurangan dan kelebihan orang tua kita. Maka seharusnya kita melakukan
apa yang menjadi kelebihan orang tua itu, sehingga tanpa kita sadari
akan terlupakan semua kekurangan orang tua kita. Dengan berbuat kebaikan
sehingga orang tidak akan mengungkit tentang keburukan orang tua kita.
Apabila kita berbuat buruk seperti keburukan yang telah orang tua kita
perbuat maka bertambah buruklah citra orang tua kita, apabila itu
terjadi bukan tidak mungkin akan menjadi beban kita sendiri.
"Mikul dhuwur mendhem jero" adalah kewajiban anak dalam berbakti kepada orang tuanya.
_______________________________________
Updated by Cak_1 @Jkt 23082019
Source : https://cinta-budayajawa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar