Mau Hidup Tenang Tanpa Tinggalkan Utang Saat Pensiun?
Berikut Tipsnya
****
MEMASUKI masa pensiun, idealnya sudah tidak ada lagi beban utang. Namun, terkadang kenyataan berbicara lain. Di masa pensiun justru terbelit utang, padahal sudah tidak ada penghasilan sama sekali. Legowo Kusumonegoro, Advisor of WAM Indonesia, akan berbagi tips bagi para pekerja yang masih produktif agar terhindar dari utang di masa pensiun kelak.
1). Siapkan dana pensiun sejak dini
Berdasarkan hasil riset Aging Asia yang dilakukan oleh Manulife, dengan semakin panjangnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, maka jumlah dana yang harus disiapkan oleh pasangan suami istri untuk masa pensiunnya kelak rata-rata sebesar 25,8 tahun pengeluaran. Namun, sebaiknya Anda menambah lagi 6-11 tahun pengeluaran dalam perencanaan pensiun, menjadi 31,8-36,8 tahun pengeluaran, dengan pertimbangan kemungkinan istri hidup lebih lama.
Apakah Anda sudah punya dana simpanan sebanyak itu? Jika belum, segera siapkan. Manfaatkan gaji, THR, dan bonus Anda untuk diinvestasikan saat ini dan dimanfaatkan di masa pensiun kelak. Jika perlu, Anda bisa menambah penghasilan dari kerja sambilan selagi masih produktif. Semakin dini Anda mulai, semakin besar manfaat compounding interest yang bisa Anda nikmati. Jika saat ini Anda sudah menjelang usia pensiun namun belum mempunyai dana yang cukup, pertimbangkan untuk tetap bekerja di usia pensiun. Tujuannya, agar kebutuhan hidup Anda kelak dapat terpenuhi tanpa perlu berutang.
2). Bebaskan diri dari utang konsumtif
Utang konsumtif merupakan beban bagi cash flow. Dengan memiliki utang konsumtif – baik berupa utang kartu kredit, KTA, utang ke saudara/teman, dan lain sebagainya – maka porsi uang yang bisa Anda sisihkan atau investasikan untuk digunakan masa pensiun nanti menjadi lebih sedikit. Tanpa disadari, utang konsumtif di masa produktif ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan Anda di masa pensiun kelak.
3). Mempersiapkan diri untuk pensiun
Sekarang, saya ingin mengajak Anda untuk mulai membayangkan seperti apa gaya hidup Anda di masa pensiun kelak. Yuk kita mulai! Saat pensiun nanti, Anda tinggal di rumah yang sebesar apa? Rumah itu ada di kota atau daerah mana? Anda bepergian mengunjungi anak-anak, cucu-cucu, dan para kerabat serta sahabat dengan menggunakan kendaraan apa?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda akan mulai punya bayangan seperti apa masa pensiun Anda kelak. Untuk mewujudkan masa pensiun seperti yang ada di bayangan Anda tadi, sangat penting untuk mempersiapkan fisik, mental, dan keuangan Anda. Dengan persiapan yang matang sejak jauh hari, Anda bisa menyesuaikan gaya hidup secara bertahap, sehingga bisa menikmati masa pensiun dengan bahagia, tanpa tergoda untuk meminjam uang kesana-kemari di masa pensiun kelak. Dengan begitu, kesehatan fisik dan mental Anda dapat lebih terjaga.
4). Jangan lagi berutang menjelang pensiun
Jauh sebelum tanggal pensiun, pertimbangkan kebutuhan transportasi dan tempat tinggal yang akan Anda gunakan di masa pensiun nanti. Apakah nantinya Anda akan menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi? Usahakan agar tidak ada cicilan kendaraan, setidaknya dua tahun jelang tanggal pensiun. Tujuannya adalah agar Anda bisa benar-benar menyimpan dana secara maksimal dan mulai menyesuaikan gaya hidup. Jangan sampai Anda masih memiliki cicilan mobil di saat sudah pensiun.
Dalam perencanaan pensiun secara komprehensif, kebutuhan tempat tinggal juga harus dipikirkan, bahkan diutamakan. Pertimbangkan untuk tinggal di rumah yang berukuran lebih kecil atau pindah ke daerah dengan biaya hidup yang lebih rendah. Pikirkan dan rencanakan dengan baik bertahun-tahun sebelum tanggal pensiun Anda: dimana Anda akan tinggal sewaktu pensiun nanti. Dengan begitu, Anda punya waktu yang cukup untuk melunasi cicilan rumah tersebut sebelum tanggal pensiun.
5). Cari asuransi kesehatan yang sesuai
Seiring bertambahnya usia, pos biaya kesehatan akan ikut bergerak meningkat. Maka, Anda harus mencari asuransi kesehatan yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan Anda beserta anggota keluarga yang masih akan menjadi tanggungan Anda kelak.
6). Siapkan dana darurat
Walau sudah pensiun, Anda tetap harus punya dana darurat. Jadi, dana darurat bukan hanya harus dimiliki oleh para pekerja di usia produktif, tetapi juga oleh para pensiunan. Nantinya, dana ini bisa Anda gunakan untuk membiayai biaya rawat jalan atau konsultasi dokter dan obat-obatan yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi dan BPJS Kesehatan. Selain itu, dana darurat juga bisa digunakan pula untuk memperbaiki rumah yang bocor, perawatan kendaraan, dan lain sebagainya.
Tidak ada yang ingin terbelit utang, apalagi di usia senja saat kondisi kesehatan sudah memburuk. Semua orang ingin menikmati masa tua yang sejahtera. Selagi masih ada waktu, siapkan mulai hari ini.
1). Siapkan dana pensiun sejak dini
Berdasarkan hasil riset Aging Asia yang dilakukan oleh Manulife, dengan semakin panjangnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, maka jumlah dana yang harus disiapkan oleh pasangan suami istri untuk masa pensiunnya kelak rata-rata sebesar 25,8 tahun pengeluaran. Namun, sebaiknya Anda menambah lagi 6-11 tahun pengeluaran dalam perencanaan pensiun, menjadi 31,8-36,8 tahun pengeluaran, dengan pertimbangan kemungkinan istri hidup lebih lama.
Apakah Anda sudah punya dana simpanan sebanyak itu? Jika belum, segera siapkan. Manfaatkan gaji, THR, dan bonus Anda untuk diinvestasikan saat ini dan dimanfaatkan di masa pensiun kelak. Jika perlu, Anda bisa menambah penghasilan dari kerja sambilan selagi masih produktif. Semakin dini Anda mulai, semakin besar manfaat compounding interest yang bisa Anda nikmati. Jika saat ini Anda sudah menjelang usia pensiun namun belum mempunyai dana yang cukup, pertimbangkan untuk tetap bekerja di usia pensiun. Tujuannya, agar kebutuhan hidup Anda kelak dapat terpenuhi tanpa perlu berutang.
2). Bebaskan diri dari utang konsumtif
Utang konsumtif merupakan beban bagi cash flow. Dengan memiliki utang konsumtif – baik berupa utang kartu kredit, KTA, utang ke saudara/teman, dan lain sebagainya – maka porsi uang yang bisa Anda sisihkan atau investasikan untuk digunakan masa pensiun nanti menjadi lebih sedikit. Tanpa disadari, utang konsumtif di masa produktif ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan Anda di masa pensiun kelak.
3). Mempersiapkan diri untuk pensiun
Sekarang, saya ingin mengajak Anda untuk mulai membayangkan seperti apa gaya hidup Anda di masa pensiun kelak. Yuk kita mulai! Saat pensiun nanti, Anda tinggal di rumah yang sebesar apa? Rumah itu ada di kota atau daerah mana? Anda bepergian mengunjungi anak-anak, cucu-cucu, dan para kerabat serta sahabat dengan menggunakan kendaraan apa?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda akan mulai punya bayangan seperti apa masa pensiun Anda kelak. Untuk mewujudkan masa pensiun seperti yang ada di bayangan Anda tadi, sangat penting untuk mempersiapkan fisik, mental, dan keuangan Anda. Dengan persiapan yang matang sejak jauh hari, Anda bisa menyesuaikan gaya hidup secara bertahap, sehingga bisa menikmati masa pensiun dengan bahagia, tanpa tergoda untuk meminjam uang kesana-kemari di masa pensiun kelak. Dengan begitu, kesehatan fisik dan mental Anda dapat lebih terjaga.
4). Jangan lagi berutang menjelang pensiun
Jauh sebelum tanggal pensiun, pertimbangkan kebutuhan transportasi dan tempat tinggal yang akan Anda gunakan di masa pensiun nanti. Apakah nantinya Anda akan menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi? Usahakan agar tidak ada cicilan kendaraan, setidaknya dua tahun jelang tanggal pensiun. Tujuannya adalah agar Anda bisa benar-benar menyimpan dana secara maksimal dan mulai menyesuaikan gaya hidup. Jangan sampai Anda masih memiliki cicilan mobil di saat sudah pensiun.
Dalam perencanaan pensiun secara komprehensif, kebutuhan tempat tinggal juga harus dipikirkan, bahkan diutamakan. Pertimbangkan untuk tinggal di rumah yang berukuran lebih kecil atau pindah ke daerah dengan biaya hidup yang lebih rendah. Pikirkan dan rencanakan dengan baik bertahun-tahun sebelum tanggal pensiun Anda: dimana Anda akan tinggal sewaktu pensiun nanti. Dengan begitu, Anda punya waktu yang cukup untuk melunasi cicilan rumah tersebut sebelum tanggal pensiun.
5). Cari asuransi kesehatan yang sesuai
Seiring bertambahnya usia, pos biaya kesehatan akan ikut bergerak meningkat. Maka, Anda harus mencari asuransi kesehatan yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan Anda beserta anggota keluarga yang masih akan menjadi tanggungan Anda kelak.
6). Siapkan dana darurat
Walau sudah pensiun, Anda tetap harus punya dana darurat. Jadi, dana darurat bukan hanya harus dimiliki oleh para pekerja di usia produktif, tetapi juga oleh para pensiunan. Nantinya, dana ini bisa Anda gunakan untuk membiayai biaya rawat jalan atau konsultasi dokter dan obat-obatan yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi dan BPJS Kesehatan. Selain itu, dana darurat juga bisa digunakan pula untuk memperbaiki rumah yang bocor, perawatan kendaraan, dan lain sebagainya.
Tidak ada yang ingin terbelit utang, apalagi di usia senja saat kondisi kesehatan sudah memburuk. Semua orang ingin menikmati masa tua yang sejahtera. Selagi masih ada waktu, siapkan mulai hari ini.
****
Upload By Cak_1 @Jkt 06112020
Source : Copyright © 2020 KRJogja.com (06112020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar