PRAKATA

- HIDUP adalah sebuah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekwensi-nya. Silahkan saja membenarkan diri terhadap apa yang telah dilakukan, tapi hati tidak pernah bohong dan parameter hukum/norma yang paling sempurna hanyalah ketentuan Allah SWT, jadi segeralah menuju pintu taubat, selama nafas masih ditenggorokan serta pintu taubat masih terbuka, sebelum segalanya jadi terlambat & penyesalan yang tiada guna lagi (Jkt, Juni 2012 rev.@jogja 8 Mei 2018) -

Rabu, 11 Desember 2019

YANG Tersisa dari Serangan Badai Teknologi

Jakarta (cak1) - Rawatlah dan bersyukurlah, apabila Hidayah itu telah menyatu dengan diri Anda masing-masing.. Karena dengan adanya hidayah, dengan sendirinya akan ada Iman, dan dengan Iman inilah nantinya ada sebab sebagai perantara, Allah SWT akan memberikan RahmatNya dan Syafaat dari Junjungan Nabi Muhammad SAW.
****
Sekalipun manusia itu kufur bahkan tidak mau bersujud, Kebesaran Allah Azza Wajala tetap tak akan berkurang, atau katakanlah semua penduduk bumi ini bersujud dan menyembah Allah SWT, sekali lagi, tak akan menambah kebesaranNya, Allah SWT tetap Maha Besar dan tak satupun yg bisa menyamai.
****
Tentunya, dalam hal ini, apabila masing2 individu menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, Allah SWT akan memberikan 'Apresiasi' (penghargaan) berupa RahmatNya. Karena, pada hakekatnya, bentuk ibadah dalam segala rangkaiannya, adalah untuk kepentingan masing2 sendiri, dan setiap manusia yg beriman sangat berkepentingan dengan itu.
****
Contoh yg palih Sahih, dan kontan balasan di dunia, tanpa harus menunggu hari pembalasan.
(1) Model yg di Abadikan di dalam Al-Quran dan dijamin masuk Syurga adalah Nabi Ibrahim berikut putranya Nabi Ismail. Iktibar yg bisa diambil, tak henti2nya Nabi Ibrahim menerima cobaan, dan selama cobaan itu berasal dari Allah SWT, Beliau selalu dengan sabar dan ikhlas menjalaninya, dan ujian terberat dalam hidupnya, yaitu Perintah untuk menyembelih si mata wayangnya. Dan inipun dengan penuh keyakinan, dilaksnakan perintah tersebut.
(2) Model yg di abadikan di dalam Al-Quran yg sudah pasti masuk Neraka. Mereka adalah, Abu Jahal dan Abu Labab. Sekalipun mereka itu adalah Paman Nabi Muhammad SAW sendiri, tapi rasa bencinya yg begitu sangat besar, sehingga punya niat untuk menghabisi Rasululloh tersebut. Tapi Allah berkehendak lain, Abu Jahal terbunuh dalam perang Badar dan Abu Lahab mati dalam keadaan badan membusuk. Iktibar yg bisa diambil, janganlah rasa dengki dan benci kepada seseorang melebihi batas kewajaran, karena ia akan merusak iman dan akhirnya akan jauh dari rasa kasih sayang.
****
Dua contoh sudah kemukakan. Dan model contoh ini terdapat dalam Kitab Suci Al-Quran, artinya betul2 menjadi pengingat untuk siapa saja. Barangkali, kalau saat kekinian tantangan terbesar adalah kemajuan teknologi. Teknologi menjadi massif dan hampir menembus batas ruang dan waktu, sudah tidqk ada batasan lagi. Dampaknya, kalau tidak bisa memanfaatkan kemajuan tekmologi tersebut, dikhawatirkan larut dan terbuai, akhirnya menghasilkan generasi akustik, 'Tuhan Yes Agama No'. Perlahan tapi pasti, kemajuan teknologi telah merubah mindset dari masing2 individu. Ambil contoh paling sederhana, adanya Smartphone, Setan Gepeng ini benar2 telah menjadi virus yg cepat menular kepada siapapun tanpa pandang bulu.
****
Tentunya, bagaikan pisau bermata ganda, teknologi dapat di jadikan solusi dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, tetapi juga bisa menikam kalau tidak bijak dalam penggunaanya. Akhir kata, sebagaimana judul artikel ini, marilah kita kembali merawat hidayah yg telah melekat ini, dengan sekuat tenaga, meskipun godaan silih berganti, dan godaan yg nampak di depan mata adalah, tidak bijaknya kita dalam mengakses teknologi (smarthone)..Huallahu aklam bisawab..@Jkt Friday Night 29112019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar