PRAKATA

- HIDUP adalah sebuah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekwensi-nya. Silahkan saja membenarkan diri terhadap apa yang telah dilakukan, tapi hati tidak pernah bohong dan parameter hukum/norma yang paling sempurna hanyalah ketentuan Allah SWT, jadi segeralah menuju pintu taubat, selama nafas masih ditenggorokan serta pintu taubat masih terbuka, sebelum segalanya jadi terlambat & penyesalan yang tiada guna lagi (Jkt, Juni 2012 rev.@jogja 8 Mei 2018) -

Selasa, 05 November 2019

Sumeleh lan Sumarah dumateng kersaning Gusti

Sikap “sumeleh lan sumarah dumateng kersaning Gusti” (berserah dan pasrah pada kehendak Gusti) pada dasarnya adalah sikap mental yang bisa dicapai seseorang yang telah mampu berdamai dengan dirinya sendiri.

Kondisi ini merupakan pencapaian kesadaran yang telah paripurna. Sebagai prasyaratnya, dibutuhkan sikap percaya pada diri sendiri sepenuhnya dengan dilandasi konsep : telah mengerti akan dirinya sendiri, yaitu diri yang sejati. Disinilah muncul pula pernyataan Tak mungkin seseorang mengenal Tuhan bilamana tidak mengenal dirinya sendiri yang sejati.

Bagaimana mungkin berserah pada Gusti, jika dalam pikirannya masih ada penyangkalan atau gugatan. Yang artinya pikirannyapun masih belum mampu mendukung kemauan dirinya sendiri… Disinilah munculnya ungkapan pikiran harus dikendalikan dan ditempatkan sebagai patih, dan roh atau diri yang sejatinya sebagai panglima
__________________________________
Source : https://brayajagad.wordpress.com 
Updated By Cak_1 @ Jkt 05112019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar