Peristiwa Isra Miraj bagi umat Islam dapat dimaknai sebagai peneguhan keimanan bahwa kita manusia harus mengimani segala kuasa Allah dalam kehidupan, termasuk kemukjizatan yang diberikan kepada Nabi yang diberkahi-Nya. Jika Allah Maha Kuasa dalam menciptakan alam semesta dengan seluruh partikel dan isinya yang belum semua ilmu manusia menjangkau seluruhnya, maka segalanya menjadi sangat mudah bagi Allah untuk menyatukan Nabi tercinta dengan alam semesta yang sama-sama diciptakan dalam kuasa-Nya. Jika Alllah telah menciptakan hukum alam sebagai sunatullah yang eksak, menciptakan hukum kecepatan cahaya, bebas hukum gravitasi, dan ketakjuban ciptaan lainnya maka sangatlah mudah bagi Allah untuk memperjalankan hamba yang dicintai-Nya dari bumi sampai melampaui tujuh langit hingga ke Sidratul Muntaha. Lebih dari itupun segala hal sangatlah mudah bagi Allah Yang Maha Kuasa, termasuk menjdikan akhir kehidupan tibanya Hari Kiamat.
Maka beriman dan bertaqwa merupakan keyakinan terdalam bagi setiap insan beriman. Manusia yang kehilangan ruh iman dan taqwa masih harus belajar akan hakikat kehidupan yang tidak sekadar urusan ragad fisik dan rasio verbal. Ranah kehidupan metafisika dan melampaui pancaindra. Imtak memperkaya jatidiri manusia sebagai makhluk Allah. Manusia beriman niscaya rendah hati dan tidak congkak dengan segala yang dimiliki, karena semuanya nisbi dan fana. Dimensi iman dan takwa harus menjadi bagian penting dalam beragama, yang diaktualisasikan dalam sikap, pikiran, dan tindakan yang selalu menaati perintah Tuhan dan risalah Nabi untuk kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Perwujudannya berupa kesalehan hidup yang memancarkan kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan kemanusiaan universal yang rahmatan lil-‘alamin.
Isra Miraj merupakan satu kesatuan dengan kerisalahan Nabi Muhammad membawa ajaran Islam. Wujudkan berislam yang damai, toleran, ukhuwah, dan menebar segala benih kebaikan sebagaimana risalah Nabi akhir zaman. Jauhi hal-hal yang menimbulkan masalah dan kerusakan dalam kehidupan. Nabi diutus untuk menyempurnakan ahklak mulia dan menjadi rahmat bagi semesta alam.
Oleh : Prof Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah)
Sumber : https://muhammadiyah.or.id/memaknai-isra-miraj/
Posting : @Jkt_31012024 Bertepatan 17 Rajab 1445H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar