PRAKATA

- HIDUP adalah sebuah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekwensi-nya. Silahkan saja membenarkan diri terhadap apa yang telah dilakukan, tapi hati tidak pernah bohong dan parameter hukum/norma yang paling sempurna hanyalah ketentuan Allah SWT, jadi segeralah menuju pintu taubat, selama nafas masih ditenggorokan serta pintu taubat masih terbuka, sebelum segalanya jadi terlambat & penyesalan yang tiada guna lagi (Jkt, Juni 2012 rev.@jogja 8 Mei 2018) -

Selasa, 02 November 2021

Apa Bekal yang Harus Dipersiapkan untuk Kematian dan Hari Kiamat?

'Bekal apa yang harus dipersiapkan oleh manusia untuk menghadapi kematian atau pun hari kiamat?' Pertanyaan ini biasa ditemukan dalam contoh soal Pendidikan Agama Islam Kelas 12 'kan, detikers? Namun, tidak perlu khawatir.

Pertanyaan tersebut dapat dijawab melalui salah satu sabda Rasulullah SAW. Berikut bunyi bacaan dan terjemahannya,

عَنْ أبي يَعْلَى شَدَّادِ بْن أَوْسٍ عن النَّبيّ ﷺ قَالَ: الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ, وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ, وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا, وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ رواه التِّرْمِذيُّ وقالَ: حديثٌ حَسَنٌ, وقال الترمذي وغيره من العلماء: معني (دان نفسه): أي حاسبها

Artinya: "Orang yang cerdas adalah yang menekan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang dungu adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan mengangankan kepada Allah berbagai angan-angan." (HR At Tirmidzi).

Selain itu, bekal yang perlu dipersiapkan sebelum bertemu dengan Allah SWT juga sempat disinggung dalam surat Al Kahfi ayat 110

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."

Berdasarkan kedua dalil di atas, sebaik-baiknya bekal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kematian atau hari kiamat adalah amal sholeh atau kebajikan. Melalui ayat di atas juga, Allah SWT memerintahkan manusia untuk melaksanakan ibadah dengan tulus dan ikhlas, semata-mata karena Allah SWT ta'ala.

"Barangsiapa yang mengharapkan pahala dari Allah pada hari perjumpaan denganNya, maka hendaklah ia tulus ikhlas dalam ibadahnya, mengesakan Allah dalam rububiyah dan uluhiyah-Nya dan tidak syirik," tulis Kementerian Agama RI dalam tafsirnya.

Beramal sholeh dalam kehidupan di dunia akan memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat. Sebab itu, amal sholeh menjadi salah satu bekal yang paling utama bagi manusia di akhirat kelak sebagaimana yang dikutip dari buku Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji karya H. Ahmad Yani.

Selain amal sholeh, amar ma'ruf nahi munkar juga bisa dipersiapkan bagi manusia sebagai bekalnya saat mengahadapi kematian dan hari kiamat. Amar ma'ruf berarti memerintahkan orang lain melakukan kebaikan, sementara nahi munkar artinya mencegah manusia dari melakukan kemungkaran.

"Melakukan amar ma'ruf nahi munkar paling tidak kita menjadi orang yang melakukan kebaikan dan mencegah diri dari melakukan kemunkaran," tulis H. Ahmad Yani dalam bukunya.

Demikianlah penjelasan mengenai sebaik-baiknya bekal yang harus dipersiapkan manusia untuk menghadapi kematian atau pun hari kiamat.

____________________

Upload by Cak-1 @Jkt 03112021

Sourche : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5794030

Kamis, 17 Juni 2021

Ini Amalan yang Memudahkan Masuk Surga Tanpa Hisab

Surga adalah balasan yang dijanjikan sebagai tempat tinggal bagi orang-orang yang bertakwa. Ada beberapa amalan yang menjadikan seseorang masuk surga tanpa dihisab. Apa saja?

Islam mengenal adanya kehidupan yang kekal setelah kematian. Orang yang diberi kenikmatan akan menempati surga-Nya. Sedangkan, orang yang dimurkai akan berada di neraka.

Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Bakar ra. dijelaskan bahwa akan ada umat Rasulullah SAW yang masuk surga tanpa hisab.

Dari Abu Bakar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Aku dianugerahi Allah 70.000 orang dari umatku masuk surga tanpa hisab. Wajah mereka tampak seperti bulan di malam purnama. Hati mereka semuanya sama. Lalu, aku memohon tambahan kepada Allah dan Allah menambahkan untukku setiap satu orang menjadi 70.000 orang." (HR. Ahmad dalam Musnad dengan sanad yang shahih).

Dalam riwayat lain dijelaskan, di antara umat Rasulullah SAW yang masuk surga tanpa hisab, mereka juga tidak akan mendapat siksaan.

Dari Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tuhanku berjanji kepadaku bahwa akan ada 70.000 orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa. Dan, setiap seribu orang bersama 70.000 orang dan tiga genggaman dari genggaman Tuhanku." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).

Lantas, siapakah yang termasuk golongan orang yang masuk surga tanpa hisab?

Mahir Ahmad Ash-Syufiy dalam bukunya yang berjudul Surga menjelaskan, golongan orang yang akan masuk surga tanpa hisab adalah golongan orang-orang yang sifatnya disebutkan dalam Al Quran pada surat Al-Waqiah.

Allah SWT memberikan sifat kepada mereka sebagai orang-orang yang lebih dulu beriman dan didekatkan kepada-Nya. Allah SWT menanamkan kemuliaan, cinta, takdir, dan keagungan kepada mereka. Mereka adalah cermin dalam iman, amal kebaikan, jihad, ilmu, anugerah, kelembutan hati, cinta, kesempurnaan, akhlak, dan keagungan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Waqiah ayat 10-14 sebagai berikut:

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ (10) أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلْمُقَرَّبُونَ (11) فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ (12) ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ (13) وَقَلِيلٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ (14)

Artinya: "Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian." (QS. Al-Waqiah: 10-14)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada tiga golongan orang mukmin yang pertama masuk surga. Mereka adalah orang yang mati syahid, orang yang suci karena kesuciannya, dan hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihan kepada tuannya.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Ditampakkan kepadaku tiga golongan orang yang pertama kali akan masuk surga, yaitu orang-orang yang mati syahid, orang-orang yang suci serta menjaga kesuciannya, dan hamba-hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihat kepada tuannya." (HR. Ahmad dalam Musnad, Hakim dalam Al-Mustadrak, dan Baihaqi dalam As-Sunan)

Amalan-amalan yang memudahkan masuk surga tanpa hisab :

Selain orang-orang yang telah ditetapkan sebagai orang terdahulu yang masuk surga-Nya, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan setiap muslim untuk memudahkan masuk surga tanpa hisab.

1. Selalu mengingat Allah di waktu luang maupun sempit

Mengingat Allah SWT dapat dilakukan dengan berdzikir. Rabi' Abdur Rauf Az-Zawawi dalam bukunya Al-Baqiyatus Shalihat mengatakan, dzikir merupakan salah satu amalan abadi yang tidak merugikan.

2. Mengerjakan sholat tepat pada waktunya

Abdul Nashir Balih dalam bukunya Masuk Surga Tanpa Hisab menjelaskan, orang yang menunaikan sholat tepat pada waktunya termasuk salah satu golongan orang yang masuk surga tanpa hisab.

Sholat tepat waktu juga termasuk satu dari tiga amalan yang amat dicintai Allah SAW. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu 'Abdirrahman 'Abdullah bin Mas'ud RA, dia bercerita: "Aku pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, 'Amal apa yang paling dicintai Allah Ta'ala? 'Beliau Rasulullah SAW: "Sholat pada waktunya.'Lalu apa lagi', tanyaku. Beliau pun menjawab: 'Berbakti kepada kedua orang tua.' Kemudian apa lagi,'tanyaku lebih lanjut. Maka beliau menjawab: "Jihad di Jalan Allah.' (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

3. Meringankan beban orang lain

Masih dalam buku yang sama, meringankan beban orang lain termasuk salah satu amalan yang akan memudahkan untuk masuk surga tanpa hisab.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikatakan bahwa Allah SWT akan meringankan beban di dunia dan akhirat bagi orang yang meringankan beban orang lain.

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat. (HR. Muslim).

Selain ketiga amalan di atas, silaturahmi juga menjadi jalan untuk memudahkan setiap orang menuju surga

__________________

Sourche :   Kristina - detikNews (https://news.detik.com/berita/d-5609647)

Upload by : Cak_1 @Jkt 17062021